Key Kaspersky 01 November 2013




How To Use Guide:
1. Open Kaspersky 2012 License Manager by clicking ‘Insert your activation code here’ or ‘Manage License’ (from lower right corner).
2. Click the ‘Activate the application’ button.
3. Disable your Internet connection (either disable Network adapter from control panel or turn off your modem/router).
4. Select the ‘Activate commercial version’ radio button and enter the activation code as 11111-11111-11111-1111X. (Delete any trial key first if you want, by clicking the red X next to the license number).
5. Click Next, you will then get the option to activate kaspersky using a key file.
6. Browse to the key location on your computer and activate kaspersky using a key  file. You can then turn on your Internet connection.
7. Enjoy It

To Activate your KASPERSKY 2012 With KEYFILES
1. Turn off/Unplug/Disconnect your internet connection
2. Click “Manage License” From Right Bottom of Kaspersky, Then click “Activate the application”
3. Enter key: AAAAA-AAAAA-AAAAA-AAAA3
4. Click on Next
5. In the next window, click on Browse
6. Specify the path to any key (file) from the Keys folder
7. Click on Next
8. After activation switch on the internet
9. Update virus definitions once/twice in a week to avoid key blok
To activate your KASPERSKY 2011 With KEYFILES
1. Open Kaspersky 2011 License Manager (from lower right corner).
2. Click ‘Activate the application with a new license’ button. (Delete any trial key first, by clicking the red X next to the key).
3. Select ‘Activate commercial version’ and enter the activation license code as 11111-11111-11111-1111X
4. Wait activation wizard message->Click OK
5. Wait for wrong activation code message->Click OK
6. Screen will appear with KEY FILE BROWSE
7. Browse to the key location and activate kaspaersky.


Dapatkah Kita Mengendalikan Apa yang Masuk?


Anda adalah Anda karena apa yang masuk ke dalam pikiran Anda
(ZIG ZIGLAR)
 
Zig Zigal dikenal sebagai seorang pembicara motivasional terkenal dan seorang penulis dari Texas. Saya selalu menghargai dan menyukainya karena beberapa alasan. Ziglar adalah seorang yang bijaksana, positif, lucu, penuh rasa hormat, dan masuk akal. Ia juga menghasilkan beberapa perkataan hebat yang langsung menyentuh inti permasalahan. Salah satu perkataan terbaik dan terbijaknya adalah yang tertulis di atas. Saya telah menuliskannya di atas papan petunjuk dengan huruf-huruf yang besar di depan kelas saya selama bertahun-tahun. Salah satu alasan saya memajang papan itu secara mencolok adalah karena itu merupakan pernyataan terbaik yang pernah saya temukan tentang pentingnya sebuah pendidikan. Saya tidak hanya berbicara tentang pendidikan formal, tetapi seluruh pendidikan. Kita adalah kita karena apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Tetapi saya memajangnya karena satu alasan yang lebih penting lagi. Hampir setiap hari saya mengingatkan murid-murid saya bahwa kita sedang dibanjiri dengan semburan kata-kata dari semua sisi. Gambaran yang dihadirkan kata-kata itu masuk ke dalam kepala kita dan memiliki efek yang kuat terhadap cara kita berpikir dan berbicara. Kita memang tidak dapat mengendalikan semua pesan yang kita terima secepat kilat, tetapi kita memiliki kendali lebih banyak daripada yang kita kira. Kita dapat melakukan dua hal berikut ini untuk memastikan bahwa kita penuh dengan kata-kata yang baik.

1. MENYARING SAMPAH
Saat pertama saya mendengar Zig Ziglar berbicara beberapa tahun lalu, ia mengatakan beberapa hal yang menarik perhatian saya. Salah satu di antaranya adalah sebuah pertanyaan: "Akankah Anda membiarkan seseorang masuk ke dalam rumah Anda dan menumpahkan satu karung besar sampah ke seluruh ruang tamu Anda?". Saya rasa tak seorang pun dari peserta pada saat itu yang memahami arah dari perkataannya, namun ia menjelaskan hal ini dengan pertanyaan berikutnya: "Bila Anda tidak membiarkan seseorang membuang sampah ke seluruh ruang tamu Anda, mengapa Anda membiarkan mereka membuang sampah ke dalam pikiran Anda?"
Selanjutnya ia menjelaskan berbagai sumber dari kata-kata yang terbang kearah kita setiap hari dan dampak kuat yang ditimbulkan kata-kata itu terhadap kita. Ia juga mengingatkan bahwa dengan memberikan lebih banyak perhatian terhadap informasi yang masuk, dengan mudah kita dapat membuang unsure-unsur negative. Kita pun dapat mengganti saluran TV dan radio, menutup bacaan-bacaan yang ofensif, dan menghindari, setidaknya sampai batas tertentu, berada di sekitar orang-orang yang menarik kita masuk ke dalam percakapan mereka yang negative. Dengan kata lain, kita dapat mengeliminasi banyak masukan negatif.
2. MEMULAI HARI DENGAN MASUKAN POSITIF
Teman sekaligus mentor yang saya sebutkan pada awal bab ini mengajarkan kepada saya sesuatu yang berharga pada saat ia mengatakan bahwa kata-kata selalu mengungkapkan apa yang bergejolak di dalam hati. Saya bahkan menyebut hal ini sebagai salah satu "pelajaran hidup terbesar" karena telah memengaruhi saya dalam cara yang positif setiap hari selama lebih dari 30 tahun.
Ia mengatakan bahwa ia memulai setiap hari dengan memasukkan hal-hal baik ke dalam pikirannya. Ia bangun pagi sekitar 20 menit lebih awal, dan sebelum menghidupkan radio, TV, atau membaca surat kabar (semua ini terkait dengan kabar-kabar buruk), ia duduk dalam keheningan pagi dengan secangkir kopi panas dan bacaan yang mencerahkan hati. Ia mengatakan bahwa cara ini memberikan efek positif pada dirinya selama sisa hari, termasuk pada hal-hal yang ia bicarakan. Ia menambahkan bahwa ia telah melakukan hal ini dalam waktu yang cukup lama sehingga ia tidak dapat membayangkan untuk memulai hari dengan cara yang lain.
Kalau tidak salah, besoknya saya mulai melakukan hal yang sama. Efeknya begitu luar biasa sehingga saya langsung menyukainya. Saya mendapati bahwa memberi sesuatu yang positif setiap hari, dengan member kerangka yang tepat, membuat saya mampu memulai hari dengan baik. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada pikiran saya, tetapi juga pada perkataan saya sepanjang hari. Inilah salah satu kebiasaan terbaik yang saya miliki. Sekarang, karena giliran saya untuk jadi mentor telah tiba, saya sering mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Pada tahun-tahun pertama saya melakukan kebiasaan ini, saya membaca buku-buku karya para motivator seperti Zig Ziglar, Denis Waitley, Og Mandino, Robert Schuller, dan beberapa lainnya. Rasanya seperti melakukan pembicaraan yang bersemangat setiap pagi dengan ide-ide positif dan segar untuk dibawa bersama melawati satu hari. Saya juga membaca berbagai tulisan dalam bidang psikologi, terutama karya para spesialis dalam bidang potensi manusia seperti Abraham Maslow, Carl Rogers, Rollo May, dan Leo Buscaglia.
Mereka semua memiliki pandangan yang optimis tentang sifat-sifat manusia, dan hal ini sangat membantu saya memulai satu hari. Saya pun jadi selalu ingin membagikan apa yang telah saya baca pagi itu dengan para siswa saya, sehingga kebiasaan ini memperluas pengajaran saya. Mereka biasanya bertanya bagaimana saya dapat sedemikian positif dan riang, terutama di pagi hari. Saya menjawab bahwa saya memulai setiap hari dengan "sarapan pagi yang membangunkan" . "Apa itu?" tanya mereka. Jawaban saya adalah, "Kopi, roti bagel, dan inspirasi."
Selama beberapa tahun silam, isi dari sesi membaca pagi saya telah berubah secara signifikan, tetapi momen ini masih menentukan suasana hari saya dan memengaruhi cara saya berbicara. Saya sekarang membaca Kitab Suci dan buku-buku karya berbagai penulis seperti Thomas Merton, St. Agustinus, Harold Kushner, C.S. Lewis, Max Lucado, dan penulis-penulis lain yang mengeksplorasi sifat-sifat spiritual kita. Bacaan-bacaan ini menenangkan dan member saya semangat, juga membuat hari saya bermula dengan lebih baik. Saya masih menikmati "sarapan pagi yang membangunkan", tetapi sekarang berisi kopi, roti, bagel, dan kebijaksanaan.
GIGO menunjuk pada cara komputer berfungsi, yang merupakan singkatan dari garbage in, garbage out (sampah masuk, sampah keluar). Frasa ini sebenarnya bermakna logika sederhana. Tetapi frasa umum ini dapat pula diterapkan pada manusia. Dan GIGO dapat memiliki arti yang lain: good in, good out (Kebaikan masuk, dan kebaikan keluar).
Kebaikan yang semakin dikomunikasikan akan semakin bertumbuh dengan melimpah. (JOHN MILTON)
 
Sumber: Positive Words, Powerful Results; Oliver Wendell Holmes

Kisah Pembawa Sandal yang Menjadi Raja

Bagi bangsa Jepang, sosok Toyotomi Hideyoshi merupakan tokoh legendaris. Beliau berjasa dalam mempersatukan seluruh wilayah Jepang dan mengakhiri era perang saudara pada abad ke-16. Sampai hari ini, lebih dari 400 tahun setelah kematiannya, semua anak sekolah di Jepang mengenal namanya. Sementara tak terhitung jumlah biografi, novel, drama dan film –bahkan video game– menceritakan kembali kisahnya atau menampilkan karakternya. Pemimpin Jepang mulai dari zaman Sengoku sampai zaman Azuchi Momoyama ini juga merupakan pendiri Kastil Osaka, suatu benteng berlantai tujuh yang mewah dan elegan. Kastil kebanggaan rakyat Osaka ini dulunya merupakan benteng pertahanan Hideyoshi dan sekarang beralih fungsi menjadi tempat wisata dan museum.
Awalnya, aku mengira bahwa kepemimpinan Hideyoshi diwariskan secara turun temurun dari leluhurnya. Karena yang aku tahu, gelar ‘raja’ biasa diturunkan kepada ‘putra mahkota’ sebagai pewaris tahta. Jadi kupikir gelar ‘shogun’ itu pastilah diwariskan dari orangtuanya. Ternyata dugaanku salah. Di suatu musim panas, aku berkesempatan mengunjungi Kastil Osaka yang merupakan museum. Di dalamnya banyak tersimpan barang-barang peninggalan Hideyoshi, juga cerita tentang sejarah hidupnya. Aku mengamati sebuah display. Di situ diceritakan bahwa lelaki yang lahir pada tanggal 2 Februari 1536, di Desa Nakamura, provinsi Owari ini berasal dari kalangan rakyat jelata. Ayahnya -Yaemon- adalah seorang petani miskin. Betapa terperanjatnya diriku. Berarti gelar shogun itu bukan diwariskan dari orangtuanya.
Dalam display lain diceritakan bahwa lelaki yang konon semasa kecil bernama Hiyoshi ini amat nakal dan sering menyusahkan keluarganya. Ketika dewasa penampilannya pun tidak meyakinkan, tinggi badannya hanya 150 cm dengan berat 50 kg, bertubuh bungkuk, tidak atletis, serta berwajah merah dan keriput sehingga dia dijuluki “Monyet”. Penampilan fisik seperti ini membuatnya tidak memenuhi syarat menjadi seorang samurai.
Pikiranku diselubungi ribuan tanda tanya, mengapa rakyat jelata miskin dengan postur tubuh yang tidak mendukung seperti itu bisa menjadi seorang shogun? Bukankah seorang shogun haruslah berasal dari golongan samurai? Dan bukankah predikat samurai itu hanya diberikan kepada mereka yang lahir dari keluarga terhormat? Jalan apakah yang telah ditempuhnya sehingga beliau bisa mencapai obsesinya menjadi seorang samurai dan akhirnya menjadi shogun? Ribuan tanda tanya memenuhi rongga-rongga kepalaku. Aku berpikir, jalan yang telah ditempuhnya pastilah teramat sukar. Harus mendaki gunung yang tinggi dan tebing yang terjal. Dan orang ini pastinya memiliki mental sekeras baja, sehingga bisa mengalahkan para pesaingnya yang berdarah biru.
***
Alkisah, Hiyoshi kecil yang nakal, karena sering menyusahkan keluarga akhirnya dikirim untuk mengabdi ke sebuah kuil Budha,. Tetapi karena kenakalannya juga, dia akhirnya diusir dari kuil tersebut. Kemudian dia mengembara sampai ke daerah klan Imagawa. Karena kebaikan hati seorang Matsushita Yukitsuna dia mengabdi pada klan tersebut, dan diberi nama Kinoshita Tokichiro.
Kemudian pada tahun 1557 dia kembali ke Owari dan mengabdi pada Daimyo Oda Nobunaga, yang waktu itu masih sangat muda ketika mewarisi klan Oda dari ayahnya yang gugur dalam perang; Oda Nobuhide. Kinoshita Tokichiro diangkat sebagai pembawa sandal Oda Nobunaga.
See what? Lelaki ini mengawali karirnya sebagai bawahan kelas rendah, hanya sebagai pembawa sandal. Dari pesuruh akhirnya bisa menjadi shogun, sungguh luar biasa.
Ada suatu kisah semasa Hideyoshi menjabat sebagai pembawa sandal. Pada suatu musim dingin yang membeku, dia menunggu Oda Nabunaga di luar rumah kayu tempatnya mengadakan rapat sambil memegangi sandalnya. Dia merasa sangat kedinginan tetapi tidak ingin sandal atasannya menjadi dingin. Karena itu dia mendekap
Erat sandal tersebut di dadanya untuk menghangatkannya. Oda Nabunaga sendiri begitu terharu menyaksikan pengorbanan yang luar biasa dari bawahannya ini.
Yang menarik, walaupun orang-orang di sekitarnya sering menganggap remeh pekerjaannya, Hideyoshi melakukannya dengan sepenuh hati dan jiwa. Dia senantiasa berpendapat bahwa tidak ada pekerjaan yang remeh. Bukankah pekerjaan sekecil apa pun adalah mulia bila dilakukan untuk melayani orang lain? Melayani dengan sepenuh hati. Itulah yang dilakukan Hideyoshi. Berdedikasi penuh pada atasan, sehingga beliau mendapat kepercayaan penuh dari atasannya.
Hideyoshi juga mengawasi atasannya dengan penjagaan sepanjang waktu. Beliau memilih kamar yang terdekat dengan pintu masuk kastil. Tempat tidurnya terbuat dari tumpukan jerami yang tersebar di lantai tanah, tetapi dengan beristirahat di sana dia bisa terus memantau dan menangkap pergerakan Oda Nabunaga serta merespon keinginannya secara sangat cepat, meskipun dia tidak pernah merasakan tidur yang nyenyak sepanjang malam. Dengan cara seperti ini Hideyoshi bukan hanya melayani, melainkan juga dapat mengantisipasi segala pernak-pernik kebutuhan atasannya dengan sepenuh hati. Oda Nobunaga juga merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan Hideyoshi kepadanya.
Ketika suatu pagi terjadi kebakaran di kastil beliau telah terbangun jauh sebelum tanda bahaya diserukan dan secepat mungkin mempersiapkan kuda untuk atasannya. Maka tatkala sang atasan bergegas akan menyelamatkan diri, dia muncul dengan kudanya yang sudah berpelana dan bisa langsung ditunggangi atasannya.
Bahkan ketika suatu ketika Oda Nabunaga berkemah dalam suatu situasi yang penuh dengan kepungan kabut, setiap malam dia mendengar suara orang yang berkeliling di area perkemahan setiap malam sambil berteriak,
“Tetap waspada!” Saking penasarannya Nobunaga kemudian mencari identitas si penjaga malam dan terhenyak serta begitu terkesan begitu tahu bahwa orang itu tidak lain tidak bukan adalah anak buahnya yang setia: Hideyoshi.
***
Mari kita lanjutkan kiprah lelaki yang penuh inisiatif ini. Pada tahun 1560, beliau ikut bertempur dalam perang Okehazama, dan pada tahun 1564 mendapat nama Hideyoshi atas keberhasilannya mempengaruhi beberapa jenderal pendukung Saito Dousan agar berpihak pada Oda Nobunaga. Dan pada tahun 1567 berkat Hideyoshi, Kastil Inabayama milik klan Dousan pun dapat dengan mudah dilumpuhkan (dengan cara Hideyoshi dan beberapa orang menyusup melewati jalan di belakang kastil, kemudian membuat kekacauan di dalam kastil yang membuat pertahanan mereka jadi kacau balau). Atas jasa tersebut Hideyoshi memperoleh nama keluarga Hashiba, jadi saat itu nama lengkapnya adalah Hashiba Hideyoshi.
Lelaki gagah berani ini konon pernah membangun Istana Sunomata dalam waktu semalam, mempertaruhkan nyawa dalam Pertempuran Kanegasaki agar posisi Oda Nobunaga yang sedang terjepit maut bisa lolos melarikan diri, dan pernah menyerang Istana Takamatsu dengan banjiran air.
Secara perlahan dan meyakinkan, Hideyoshi berhasil memenangkan berbagai pertempuran, dan pangkatnya yang awalnya hanya pembawa sandal, kemudian menjadi seorang perwira dengan sedikit anak buah, akhirnya mendapatkan kepercayaan penuh dari Oda Nobunaga untuk membawahi lebih dari 15.000 orang pasukan, dan dengan suksesnya memperluas wilayah kekuasaan klan Oda. Pada 20 Juni 1580, Oda Nobunaga terbunuh oleh pengkhianatan anak buahnya sendiri; Akechi Mitsuhide, di Honnoji (Kuil Honno) di Tokyo. Kemudian, Hideyoshi dan anak tertua Nobunaga, Nobutada, memipin pasukan untuk menumpas Akechi Mitsuhide, dan menang dalam pertempuran Yamazaki. Kemudian, Hideyoshi memimpin peninggalan klan Oda dan terus melanjutkan ekspansinya untuk menguasai Jepang.
***
Pelajaran apa yang kita dapatkan dari lelaki yang pantang menyerah ini? Jika kita ingin meniti karir dan mencapai jenjang tertinggi, yang harus kita lakukan adalah berusaha mendapatkan kepercayaan dari atasan; membuatnya nyaman dengan cara kerja kita; dan terakhir berikan loyalitas yang tinggi kepada atasan kita.
Sesuai dengan pesan yang berharga bak untaian mutiara dari Toyotomi Hideyoshi, “Dedikasikan dirimu untuk pemimpinmu dan dia akan mendedikasikan dirinya untukmu”.
 
Sumber : VIVA

Total Pageviews

Copyright © / Ganbaru!!!

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger