Komunikasi Dalam Organisasi

A.    Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Komunikasi mempunya unsur-unsur :
1.      Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti,
2.      Suatu sarana pengaliran informasi,
3.      Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.
B.     Proses komunikasi
Sistem komunikasi organisasi mencerminkan berbagai macam individu dengan latar belakang, pendidikan, kepercayaan, kebudayaan, keadaan kejiwaan, dan kebutuhan yang berbeda-beda.
C.     Model komunikasi antar pribadi
Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi yaitu pengirim, berita dan penerima. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Model proses komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlihat dalam komunikasi antara dan di antara para anggota organisasi, yaitu :
1.      Sumber (source)
2.      Pengubahan berita ke dalam sandi/ kode (encoding)
3.      Pengiriman berita (transmitting the message)
4.      Penerimaan berita
5.      Pengartian atau penerjemahan kembali berita (decoding)
6.      Umpan balik (feedback)
D.    Komunikasi organisasi
Raymond V. Lesikar telah menguraikan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi, yaitu :
1.      Saluran komunikasi formal mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam dua cara. Pertama, liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi. Kedua, saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkat-tingkat organisasi.
2.      Struktur wewenang organisasi mempunyai pengaruh yang sama terhadap efektivitas organisasi.
3.      Spesialisasi jabatan biasanya akan mempermudah komunikasi dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
4.      Pemilikan informasi berarti bahwa individu-individu mempunyai informasi khusus dan pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan mereka.
E.     Saluran komunikasi dalam organisasi
Pemahaman yang lebih baik tentang komunikasi organisasi dapat diperoleh dengan mempelajari arah-arah dasar gerakannya yang tampak dengan terbentuknya saluran-saluran komunikasi. Saluran komunikasi formal ditentukan oleh struktur organisasi atau ditunjukkan oleh berbagai sarana formal lainnya.
F.      Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai perintah. Komunikasi ke bawah (downward communication) dimulai dari manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasihat/ saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Komunikasi ke atas (upward communication) adalah untuk mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan-laporan periodik, penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan.
G.    Komunikasi lateral atau horizontal
Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut ini :
1.      Komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
2.      Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga komunikasi ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah. Komunikasi lateral, selain membantu koordinasi kegiatan-kegiatan lateral, juga menghindarkan prosedur pemecahan masalah yang lambat.
H.    Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-hubungan departemen lini dan staf.
I.       Peranan komunikasi informal
Bentuk komunikasi ini timbul dengan berbagai maksud, yang meliputi antara lain :
1.      Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain.
2.  Perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang monoton atau membosankan.
3.        Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
4.    Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaan yang tidak disediakan saluran-saluran komunikasi formal.
J.       Hambatan-hambatan terhadap komunikasi efektif
Komunikasi adalah vital, tetapi komunikasi sering tidak efektif dengan adanya kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambatnya. Seper hambatan-hambatan organisasional dan hambatan-hambatan antar pribadi.
K.    Hambatan-hambatan organisasional
1.      Tingkatan hierarki.
2.      Wewenang manajerial.
3.      Spesialisasi.
L.     Hambatan-hambatan antar pribadi
1.      Persepsi selektif.
2.      Status atau kedudukan komunikator.
3.      Keadaan membela diri.
4.      Pendengaran lemah.
5.      Ketidaktepatan penggunaan bahasa.
M.   Peningkatan efektivitas komunikasi
Berbagai cara dengan mana para manjer dapat meningkatkan efektivitas komunikasi. Teknik-teknik ini pada dasarnya adalah cara-cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang di sajikan sebelumnya.
N.    Kesadaran akan kebutuhan akan komunikasi efektif
pentingnya komunikasi menyebabkan banyak perusahaan besar menggunakan para ahli komunikasi. Para spesialisasi komunikasi ini membantu perbaikan komunikasi dengan bantuannya kepada para penyelia memecahkan masalah-masalah komunikasi internal, penentuan strategi komunikasi perusahaan sehubungan dengan layoffs, penutupan pabrik dan terminasi serta pengukuran kualitas kegiatan-kegiatan komunikasi melalui interview dan survey.
O.    Penggunaan umpan balik
Komunikasi dua arah ini memungkinkan proses komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Para manajer dapat melakukan paling sedikit dua hal untuk mendorong umpan balik dan menggunakannya secara efektif. Manajer dapat menciptakan lingkungan yang mendorong umpan balik, dan mendapatkan umpan balik, dan mendapatkan umpan balik melalui kegiatan mereka sendiri.
P.      Menjadi komunikator yang lebih efektif
Latihan-latihan dalam penulisan dan penyampaian berita secara lisan perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman  akan simbol-simbol, penggunaan bahasa, pengaturan yang tepat dan kepekaan terhadap latar belakang penerima.
Q.    Pedoman komunikasi yang baik
1.      Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2.      Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3.   Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.
4.   Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.
5.     Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama berkomunikasi.
6.    Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu atau umpan balik.
7.     Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8.      Perhatikan konsistensi komunikasi.
9.      Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10.   Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk di mengerti tetapi untuk mengerti.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

Copyright © / Ganbaru!!!

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger