Motivasi

A. Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi
Perkembangan teori manajemen juga mencakup model-model atau teori-teori motivasi yang berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas tiga di antara model-model motivasi dengan urutan atas dasar kemunculannya, yaitu model tradisional, model hubungan manusiawi, dan model sumber daya manusia.
B. Model tradisional
Model tradisional diri memotivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Metode ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan. Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang.
C. Model hubungan manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya mengemukakan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Mayo dan lain-lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
D. Model sumber daya manusia
Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti. Mereka beralasan bahwa kebanyakan orang telah dimotivasi untuk melakukan pekerjaan secara baik dan bahwa mereka tidak secara otomatis melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak dapat menyenangkan. Mereka mengemukakan bahwa para karyawan lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik. Jadi, para karyawan dapat diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan-keputusan dan pelaksanaan tugas-tugas.
E. Teori-teori motivasi
1. Teori-teori petunjuk (prescriptive theories) mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan, teori ini didasarkan atas pengalaman coba-coba.
2. Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori kebutuhan (need theories), adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan apa dari motivasi.
3. Teori-teori proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek bagaimana dari motivasi
F. Teori-teori isi
Teori isi dari motivasi memusatkan perhatiannya pada pertanyaan : apa penyebab-penyebab perilaku terjadi dan berhenti?. Jawabannya terpusat pada kebutuhan-kebutuhan, motif-motif atau dorongan-dorongan yang mendorong, menekan, memacu, dan menguatkan karyawan untuk melakukan kegiatan dan hubungan-hubungan para karyawan dengan faktor-faktor eksternal (insentif), yang menyarankan, menyebabkan, mendorong, dan mempengaruhi mereka untuk melaksanakan suatu kegiatan.
G. Hierarki kebutuhan dari Maslow
Maslow mendasarkan konsep hierarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama, kebutuhan-kebutuhan manusia dapat disusun dalam suat hierarki dari kebutuhan terendah sampai yang tertinggi, seperti ditunjukkan dalam gambar. Kedua, suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator utama dari pelaku. Menurut Maslow, manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti suat hierarki. Dalam tingkatan ini, kebutuhan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis, seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya. Setelah kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan pertama dipuaskan, kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya akan menjadi kebutuhan utama, yaitu kebutuhan akan keamanan dan rasa aman. Kebutuhan ketiga akan muncul setelah kebutuhan kedua terpuaskan. Proses ini berjalan terus sampai terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri, di mana manajemen dapat memberikan insentif untuk memotivasi hubungan kerja sama, kewajiban pribadi serta rasa tanggung jawab untuk mencapai hasil prestasi yang tinggi dari karyawan.
H. Teori motivasi pemeliharaan dari herzberg
Herzberg dan kawan-kawannya telah menemukan dua kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja (job satisfaction) mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja, dan faktor-faktor penyebab ketidakpuasan kerja (job dissatifaction) mempunyai pengaruh negatif.
Faktor-faktor pemuas :
1. Prestasi
2. Penghargaan
3. Pekerjaan kreatif dan menantang
4. Tanggung jawab
5. Kemajuan dan peningkatan
Faktor-faktor pemeliharaan :
1. Kebijakan dan administrasi perusahaan
2. Kualitas pengendalian teknik
3. Kondisi kerja
4. Hubungan kerja
5. Status pekerjaan
6. Keamanan kerja
7. Kehidupan pribadi
8. Penggajian
I. Teori prestasi dari McMclelland
David McMclelland dan para peneliti lainnya mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dengan prestasi dan sukses pelaksanaan. McMclelland, melalui riset empiriknya menemukan bahwa para usahawan, ilmuwan dan profesional mempunyai tingkat motivasi prestasi di atas rata-rata. Karakteristik-karakteristik prestasi tertentu yang dapat dikembangkan yaitu :
1. Menyukai pengambilan risiko yang layak (moderat) sebagai fungsi keterampilan, bukan kesempatan menyukai suatu tantangan dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.
2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi risiko yang sudah diperhitungkan.
3. Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya.
4. Mempunyai keterampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.
J. Teori-teori proses
Teori-teori sebelumnya memusatkan diri pada kebutuhan-kebutuhan yang mendorong atau memacu perilaku dan insentif-insentif yang menarik atau menyebabkan perilaku. Sedangkan teori-teori proses berkenaan dengan bagaimana perilaku timbul dan dijalankan. Teori-teori proses yang di bahas, yaitu teori pengharapan, pembentukan perilaku, teori Porter-Lawler dan teori keadilan.
K. Teori pengharapan
Teori pengharapan menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat dijelaskan dengan kenyataan : para karyawan menentukan terlebih dahulu apa perilaku mereka yang dapat dijalankan dan nilai yang diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya. Sebagai contoh, bila seseorang karyawan mengharapkan bahwa menyelesaikan pekerjaan pada waktunya akan memperoleh penghargaan, maka dia akan dimotivasi untuk memenuhi sasaran tersebut. Menurut Victor Vroom, dikenal sebagai teori nilai pengharapan Vroom, orang dimotivasi untuk bekerja bila mereka mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu, dan menilai balas jasa sebagai hasil dari usaha-usaha mereka.
L. Pembentukan perilaku
B.F. Skinner mengemukakah pendekatan lain terhadap motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja yaitu teori pembentukan perilaku (operant conditioning). Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh (law of effect), yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang.
Ada empat teknik yang dapat di pergunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan, yaitu :
1. Penguatan positif, bisa penguatan primer seperti minuman atau makanan yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan biologis, ataupun penguat sekunder seperti penghargaan berwujud hadiah, promosi dan uang.
2. Penguatan negatif, di mana individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku tersebut di masa mendatang (avoidance learning)
3. Pemadaman, dilakukan dengan peniadaan penguatan.
4. Hukuman, melalui mana manajer mencoba untuk mengubah perilaku bawahan yang tidak tepat dengan pemberian konsekuensi-konsekuensi negatif.
W. Clay Hammer, telah mengidentifikasikan 6 (enam) pedoman penggunaan teknik-teknik pembentukan perilaku, atau disebut teori belajar (learning theory), yaitu :
1. Jangan memberikan penghargaan yang sama kepada semua orang.
2. Perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi tanggapan dapat juga mengubah perilaku.
3. Beri tahu karyawan tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan penghargaan.
4. Beri tahu karyawan tentang apa yang dilakukan secara salah.
5. Jangan memberi hukuman di depan karyawan lain.
6. Bertindaklah adil.
M. Teori Porter-Lawler
Model Porter-Lawler adalah teori pengharapan dari motivasi dengan versi orientasi masa mendatang, dan juga menekankan antisipasi, tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil.
Implikasi-implikasi model tersebut bagi manajer mencakup :
1. Pemberian penghargaan yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
2. Penentuan prestasi yang diinginkan.
3. Pembuatan tingkatan prestasi yang dapat dicapai.
4. Penghubungan penghargaan dengan prestasi.
5. Penganalisaan faktor-faktor apa yang bersifat berlawanan dengan efektivitas penghargaan.
6. Penentuan penghargaan yang mencukupi atau memadai.
Sedangkan implikasi-implikasi bagi organisasi meliputi :
1. Sistem penghargaan organisasi harus dirancang untuk memotivasi perilaku yang  beringinkan.
2. Pekerjaan itu sendiri dapat dibuat sebagai pemberian penghargaan secara intrinsik.
3. Atasan langsung mempunyai peranan penting dalam proses motivasi.
N. Teori keadilan
Teori ini mengemukakah bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, dengan hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama.
O. Motivasi adalah lebih dari sekedar teknik-teknik
Pernyataan di atas menggambarkan bahwa motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara tertentu untuk mendorong peningkatan keluaran. Motivasi adalah juga filsafat atau pandangan hidup yang dibentuk berdasar kebutuhan dan keinginan karyawan.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

Copyright © / Ganbaru!!!

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger